Kegiatan kita kali ini membuat ikan dari lipatan kertas origami. Kegiatan kali ini mencakup :
1. Melipat kertas
2. Menempel
3. Menggambar dan Mewarnai
Pada awalnya memang anak akan merasa kesulitan dalam hal melipat kertas, butuh dan ketekunan dan kesabaran. Akan tetapi anak akan tertantang untuk menyelesaikan tugas walau terkadang ada keluhan "tidak bisa" Memberi semangat adalah salah satu kunci agar anak percaya diri bahwa dia bisa membuatnya , soal hasil jangan di pertanyakan yang terpenting anak mengetahuin proses pembuatan, mengerti dan memahami serta menyelesaikannya.so.....buat anak senyaman mungkin untuk dapat menyelesaikannya.
Tujuan dan manfaat kegiatan kali ini :
1. Anak belajar meniru/mengikuti arahan
Ketika
seorang anak mengikuti tahap demi tahap lipatan dengan baik, maka
sebenarnya ia telah belajar bagaimana mengikuti petunjuk dan arahan baik
dari orang tua, instruktur, maupun dari gambar/foto origami. Dari
sanalah ia belajar membuat sesuatu dari cara yang paling mendasar yakni
meniru.
2. Anak belajar berkreatifitas
Origami memang dunia
kreatifitas. Begitu banyak model origami, baik model tradisional maupun
model dari karya-karya terbaru. Seorang anak tinggal memilih model apa
dan mana yang ia sukai. Seiring dengan itu, jika anak sudah mulai mahir
melipat dan sudah banyak model yang ia lipat, maka pada saat tertentu
nanti akan muncul gagasan ingin membuat sesuatu dari teknik-teknik
lipatan yang telah dikenalnya. Ini artinya ia belajar berkreasi untuk
menghasilkan sesuatu.
3. Anak belajar berimajinasi
Model
origami biasanya juga merupakan miniatur dari makhluk dan benda-benda
kebutuhan hidup. Modelnya merupakan hasil dari imajinasi para
pembuatnya. Ada model-model yang sangat jelas atau sangat natural dari
bentuk-bentuk atau model-model kehidupan. Namun ia juga kadang begitu
abstrak sehingga lebih diperlukan imajinasi yang kuat untuk
menangkapnya. Seorang anak akan belajar berimajinasi melalui origami
ini. Apalagi ketika ia telah mencoba berkreasi dengan sesuatu bentuk
yang baru tanpa meniru atau mengikuti diagramnya.
4. Anak belajar berkarya (seni)
Origami
adalah seni melipat kertas, sehingga ketika seorang anak membuat
origami berarti ia telah belajar berkarya (seni). Seni di sini bisa
diartikan dalam dua hal, yakni pertama seni melipatnya (teknik dan cara
melipatnya, prosesnya pada setiap tahapan, dsb), yang kedua adalah
modelnya itu sendiri yang menjadi karya seni. Hasil karya origami jelas
dapat dimasukkan dalam seni visual (visual art). Penggunaan jenis ragam
dan warna kertas akan menjadikan model yang juga berbeda, termasuk
komposisi yang diinginkannya.
5. Anak belajar menghargai/mengapresiasi
Bicara
soal karya dan seni, tentu tidak lepas dari kata apresiasi dan
penghargaan. Mempraktekkan origami berarti juga belajar mengapresiasi
sebuah cabang karya seni dari seni visual. Seorang anak ketika
berorigami berarti juga akan belajar mengapresiasi seni dan keindahan
sejak dini, artinya ia juga belajar kehalusan jiwa.
6. Anak belajar membuat model
Origami
adalah melipat kertas untuk membuat suatu model. Maka ketika seorang
anak berorigami, ia sedang belajar membuat dari selembar kertas (atau
lebih) menjadi sebuah model sesuai dengan kemampuan dan kesukaannya.
Model dalam origami sangatlah banyak dan terus berkembang seiring dengan
karya-karya baru yang dihasilkan oleh para pelipat. Namun model
origami yang disukai anak biasanya adalah model origami tradisional yang
berupa mainan (miniatur) binatang, pesawat (anak laki-laki), rumah dan
alat rumah tangga (anak wanita) dan sebagainya. Model origami untuk anak
ini, biasanya terdiri dari lipatan sederhana dengan sedikit tahapan
dalam diagramnya. Namun tidak menutup kemungkinan, seorang anak yang
telah banyak mencoba jenis lipatan akan bisa membuat model origami yang
mempunyai tingkat kesulitan tinggi. Semakin banyak mencoba jenis
lipatan, seorang anak tentu dapat membuat model origami lebih banyak
lagi.
7. Anak belajar membuat mainannya sendiri
Banyak model
origami yang dapat digunakan untuk bermain anak, misalnya kodok lompat,
piring terbang, bola besar, pesawat-pesawat terbang, perahu, kuda
berputar, suara tembakan, baling-baling, model peralatan rumah mulai
lemari, kursi, meja dipan, dan lain-lain. Model-model itu umumnya dapat
cukup dibuat dari selembar kertas saja. Untuk model tertentu yang
berukuran besar bisa menggunakan kertas koran, seperti untuk membuat
topi, bola besar, pesawat dan lain-lain. Perlu digaris-bawahi bahwa
dalam berorigami, melipatnya itu sendiri adalah bagian dari bermain,
setelah menjadi model, juga dapat dimainkan baik sendiri atau bersama.
8. Anak belajar membaca diagram/gambar
Belajar
origami, selain melalui bimbingan seorang guru atau instruktur, dapat
pula melalui animasi atau melalui diagram dari sebuah buku origami. Jadi
seorang anak dapat membuat origami dengan mengikuti diagram yang ada
dalam buku, meski harus dipilih dan disesuaikan dengan tingkat
kemampuannya. Ini diharapkan agar anak tidak kesulitan untuk
menyelesaikannya. Bahkan dianjurkan, bila kemampuan sang anak masih
tahap pemula, baiknya senantiasa didampingi orang dewasa, agar ketika
mendapat kesulitan ada yang membantu untuk menyelesaikannya. Yang pasti,
semakin sering anak berlatih melalui diagram-diagram yang ada, maka
akan meningkat pula kemampuan membaca diagramnya termasuk pengenalan
terhadap jenis lipatan yang digunakan. Proses membaca diagram akan
merangsang logikanya untuk memikirkan rangkaian tahapan hingga selesai.
9. Anak belajar menemukan solusi bagi persoalannya
Sebuah
diagram origami terdiri dari beberapa tahapan, dimana setiap
tahapannya merupakan rangkaian persoalan-persoalan lipatan yang beraneka
ragam. Ketika seorang anak membuat origami dengan cara mengikuti alur
sebuah diagram, sebetulnya dia sedang menghadapi persoalan pada setiap
tahapan diagram itu. Bilamana dia berhasil mengikuti tahap demi tahap,
artinya ia dapat menyelesaikan persoalan origami. Pada saat seperti itu,
untuk anak umur tertentu akan berjalan logikanya, bagaimana mengikuti,
membaca gambar, dan menyelesaikan persoalan-persoalan itu. Bahkan jika
sudah mulai membuat karya sendiri, ia akan berusaha mencari solusi,
hingga berhasil membentuk sebuah model origami yang diharapkan. Tentu
ini latihan yang sangat baik bagi anak untuk belajar memecahkan
persoalannya.
10. Anak belajar perbandingan (proporsi) dan berfikir matematis
Satu
di antara yang sangat menentukan keindahan model origami adalah yang
disebut dengan proporsi bentuk (perbandingan bentuk). Mengapa model ini
atau itu mirip bentuk tertentu adalah karena teori proporsi. Tingkat
keindahan sebuah model origami (meski sudah jelas modelnya) adalah juga
sangat terletak pada proporsi ini. Di sisi lain jenis lipatan origami
tradisional umumnya merupakan jenis lipatan berdasarkan teori
matematis, artinya bukan asal lipatan (berbeda dengan banyak teknik
untuk model-model kontemporer). Dengan demikian, aktifitas origami dapat
membimbing seorang anak untuk mengenal konsep perbandingan bentuk dan
sekaligus konsep matematis.
Total Tayangan Halaman
Mengenai Saya
- Belajar Sambil Bermain
- Saya hanya seorang guru dan ibu dari 2 orang anak yang ingin berbagi pengalaman dari sedikit ilmu yang saya punya, semoga bermanfaat.
Arsip Blog
-
▼
2017
(21)
-
▼
November
(18)
- Mengenal alat Transportasi "KERETA API"
- Meronce Rantai dari kertas Origami
- Melipat, menempel kertas origami "IKAN"
- Berkreasi dengan stik es cream
- Ekstrakurikuler Marching Band
- Bermain balok-balok membuat bangunan
- Bermain peran "mengenal profesi"
- Persiapan Menulis
- FUN COOKING
- Asyiknya bermain PUZZLE
- Belajar menggunting dengan media sedotan
- KOLASE DENGAN KULIT KACANG
- Mari kita berkarya dan berkreatifitas
- Belajar Menjepit
- MENCUCI TANGAN
- Mari, belajar mencuci
- Sholat berjamaah di Masjid
- SELAMAT DATANG
-
▼
November
(18)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar